Senin, 28 Januari 2013

Pengertian Function Generator



Generator fungsi (function generator) juga memiliki pengertian sebuahinstrumen terandalkan yang memberikan suatu pilihan beberapa bentuk gelombang yang frekwensi-frekwensinya diatur sepanjang rangkuman (range) yang lebar. Bentuk-bentuk yang lazim digunakan adalah sinusoida, segitiga, persegi, dan gigi gergaji. Frekuensi bentuk - bentuk gelombang ini dapat bisa diatur dari satihertz sampai beberapa ratus kilokertz (kHz) bahkan sampai megahertz (MHz).generator fungsi juga bagian dari peralatan atau software uji coba elektronik yang digunakan untuk menciptakan gelombang listrik. Gelombang ini bisa berulang-ulang atau satu kali yang dalam kasus ini semacam sumber pemicu diperlukan, secara internal ataupun eksternal.Tipe lain dari generator fungsi adalahsub-sistem yang menyediakan output sebanding terhadap beberapa input fungsi matematika. Contohnya, output berbentuk kesebandingan dengan akar kuadrat dari input. Alat seperti itu digunakan dalam sistem pengendali umpan dan komputer analog.
Generator fungsi analog umumnya menghasilkan gelombang segitiga sebagai dasar dari semua outputnya. Segitiga ini dihasilkan oleh kapasitor yang dimuat dan dilepas secara berulang-ulang dari sumber arus konstan. Hal ini menghasilkan ramp voltase menanjak dan menurun secara linier. Ketika voltase output mencapai batas atas dan batas bawah, proses pemuatan dan pelepasan dibalik menggunakan komparator. menghasilkan gelombang segitiga linier. Dengan arus yang bervariasi dan ukuran kapasitor, frekuensi yang berbeda dapat dihasilkan.
B.  BAGIAN-BAGIAN FUNCTION GENERATOR
1.    LINE : saklar digunakan untuk daya ac. LED hijau menyala saat ON.
2.      RANGE Hz : saklar tekan (pushbotton) pemilih range frekuensi. pemilih RANGE saat pembacaan pada dial FREQUENCY menentukan output pada generator.
3.      FUNCTION : Saklar pemilih salah satu ditekan dari ketia fungsi. Semua output level dc diatur secara tepat.
4.      FREQUENCY : Pengaturan frequenci yang diinginkan dalam range beberapa saklar tekan RANGE.
5.    OFFSET : Pengaturan titik operasi dc beberapa fungsi. Posisi CAL mengubah dc offset. Eac+Edc lebih kecil 10 V atau terjadi pemotongan bentuk gelombang.
6.    AMPLITUDE : Pengaturan amplitude gelombang puncak ke puncak (peak to peak) ini dilemahkan dalam step 1:1, 10:1, 100:1, 1000:1; pengaturan VERNIER dari nol sampai tegangan output maksimum untuk pemilih range secara teliti
7.      SYM : Perubahan simetri bentuk gelombang input dan output SYNC. Pada CAL adalah simetris
8.      SYNC : Sebuah gelombang kotak dengan fasa output 180°pada generator. Berguna untuk sinkronasi diluar instrumen atau pendorong penghitung (driving acounter)
9.      OUT PUT : Terminal untuk semua fungsi generator. 20 Vp-p untuk rangkaian terbuka atau 10 Vp-p pada 50 ohm, pada posisi pelemah 1 : 1.
10.  TRIGGER PHASE : Pengaturan fasa awal  sinyal output dalam mode ledakan (burst). FREE RUN melumpuhkan burst.
11.  AM : Pemilihan modulasi amplitudo. Difungsikan untuk modulasi internal atau modulasi exsternal.
12.  FM : Pemilihan nodulasi frekuensi. Difungsikan untuk modulasi internal atau modulasi eksternal.
13.  SWP : Pemilih mode sweep (penyapuan). Fungsi ini mengesampingkan AM dan FM.
14.  Pemilihan fungsi modulasi. Modulasi eksternal memungkinkan saat semua output terkunci, dan sinyal yang dipakai adalah jack MOD INT-EXT.
15.  % ΔF START : Pemilihan persen modulasi AM, deviasi FM, atau frekuensi start SWP.
16.  Range Hz : Pemilih salah satu dari tiga range frekuensi  modulation dengan kontrol kontinyu dengan masing-masing melalui VERNIER (pengaturan halus).Posisi 0 digunakan untuk pengaturan frekuensi sweep start.
17. MOD INT-EXT : Input eksternal AM atau FM. Bentuk gelombang generaor modulasi juga sama dengan outputnya saat modulasi internal digunakan.
18. SYM : Merubah kondisi simetri modulation bentuk gelombang output. Pemilihan CAL 90:10 kemiringan (ramp) untuk SWP dan simetris untuk semua fungsi.
C. FUNGSI FUNCTION GENERATOR
 Uraian berikut berisikan fungsi Function Generator sebagai;

A.    Function Generator Output, Untuk mendapatkan keluaran (output) bentuk gelombang yang diinginkan.
B.     Sweep Generator Output, Untuk mendapatkan ayunan (sweep) bentuk gelombang yang diinginkan.
C.     Frequency Counter, untuk menghitung frekuensi.
A.        Langkah-langkah kerja dimana Function Generator dioperasikan sebagaiFunction Generator Output.
a.       Pilih tipe gelombang yang dibutuhkan dengan cara memutar saklar putar (rotary switch) pada control FUNCTION (lihat kembali uraian tentang FUNCTION SELECTOR pada control dan indicator).
b.      Pilih batas ukur (range) frekuensi dengan cara memutar saklar pada control RANGE.
c.       Hubungkan sinyal dari keluaran utama (Main Output) ke Channel-1Oscilloscope dan sinyal dari Sync Output  ke Channel-2 Oscilloscope. Setel Trigger Source yang terdapat pada Channel-2 Oscilloscope.
d.      Dengan tombol pengatur, setel frekuensi sinyal, display akan menampilkan pembacaan frekuensi.
e.       Melalui tombol pengatur amplitudo, aturlah amplitudo dari sinyal.
f.       Menggunakan tombol OFFSET aturlah DC Offset sesuai dengan tingkat kebutuhan (dari -10 Volt sampai dengan +10 Volt).
g.      Sebelum menyambung Function Generator ke beban luar (Oscilloscope, rangkaian audio), periksalah impedans beban.

B.Langkah-langkah kerja dimana Function Generator dioperasikan sebagaiSweep Generator Output
a.       Hubungkan terminal keluaran utama (Main Output) ke Channel-1 dariOscilloscope, keluaran ayunan (Sweep Output) ke Channel-2.
b.      Channel-2 dari Oscilloscope menampilkan bentuk gelombang gigi gergaji.
c.       Menggunakan tombol “RATE”, atur kecepatan ayunan sinyal (dari 5 detik menjadi 10 mili detik).
d.      Atur penggunaan frekuensi sebagaimana penjelasan pada Function Generator Output.
e.       Tarik saklar “RATE” untuk membuat mode SWEEP on.
f.       Channel-1 akan menampilkan gelombang ayunan (sweep wave).
g.      Atur lebar ayunan dengan menggunakan tombol WIDTH.

C.        Langkah-langkah kerja dimana Function Generator dioperasikan sebagai Frequency Counter
a.       Periksalah posisi saklar yang terdapat pada control “COUPLING”, saklar pada posisi HF digunakan untuk frekuensi lebih dari 100 kHz. Saklar pada posisi LF digunakan untuk frekuensi di bawah 100 kHz.
b.      Pada saat Function Generator berfungsi sebagai Frequency Counter,(saklar pada posisi counting mode), “EXT COUNTER LED” akan menyala.
c.       Hubungkan sinyal dari luar yang akan dihitung frekuensinya dengan “EXT COUNTER BNC”.
d.      Display akan menampilkan nilai frekuensi dalam Hz/kHz.




D.   KARAKTER OUTPUT  FUNCTION  GENERATOR

Generator utama dan generator modulasi memberikan lima bentuk gelombang yang berbeda.
a.   Sinus
b.   Kotak
c.   Segitiga
d.   Ramp
e.   Pulsa

a.              Output Gelombang Sinus
Distorsi harmonik Total (Total harmonic Distortian – THD) gelombang sinus utama, termasuk gangguan dan harmonik, lebih kecil 0,5% dari 10 Hz. hingga 50 kHz lebih besar 30 dB dibawah dasarnya dari 50 kHz hingga 13 MHz. Distorsi modulasi gelombang sinus lebih kecil 2% THD dari 10 Hz hingga 10 kHz.
b.      Output Gelombang Kotak
Nilai RMS secara simetrik (50%) duty cycle) bentuk gelombang sama dengan nilai puncak. Waktu naik atau turun lebih kecil 18 ns antara 10% dan 90% gelombang output kotak p-p. Simpangan dari pengaturan amplitudo akhir bentuk gelombang kotak setelah overshoot, akan tidak lebih dari ±10% nilai a kh i r. Output Gelombang Segitiga Nilai RMS bentuk gelombang segitiga adalah 0,557 kali nilai puncak. Ramp segitiga menyimpang tidak kurang dari 1% dari nilai total puncak ke puncak ramp.
c.       Ramp
Output ramp dapat diberikan dari generator utama dengan memilih bentuk gelombang segitiga dan mengatur knob kontrol simetri. Output ramp generator utama dapat diubah pada amplitudo dengan knobAMPLITUDO. Output ramp generator modulasi mempunyai amplitudo yang tetap, yang mana waktu slop dan retlace dapat diubah dengan knob SYM pada generator modulasi.
d.   Pulsa
Pulsa dengan perubahan amplitudo dari 0 V hingga 20 Vp-p pada rangkaian terbuka, yang memungkinkan pada generator utama. Dengan cara ini memilih siklus tunggal burst mengatur awal (start) pada titik nol (zero point) dengan knob TRIGGER PHASE, dan menentukan lebar pulsa dengan dial FREQUENCY. Output SYNC dapat<10nsec waktu waktu pulsa naik dengan mengubah simetri pada generator utama.



E.   SISTEM KERJA FUNCTION GENERATOR
Frekuensi pembawa dibangkitkan oleh sebuah osilator LC yang sangat stabil, menghasilkan sebuah bentuk gelombang sinus yang baik dan tidak memiliki dengung yang cukup besar atau modulasi derau. Frekuensi osilasi dipilih melalui sebuah pengontrol rangkuman frekuensi dan sebuah cakera penyetel nonius (vernier ). Rangkaian LC dirancang agar memberikan suatu keluaran yang tetap konstan sepanjang setiap rangkuman frekuensi.
Frekuensi yang masuk memasuki penguat pita lebar, didalam pita lebar terdapat proses yang dibantu oleh osiloskop untuk mengubah gelombang frekwensi seperti gelombang sinus, segitiga dan kotak.
F.   CARA PENGGUNAAN FUNCTION GENERATOR
Untuk penggunaan generator fungsi selalu berhubungan dengan Osiloskop, untuk pertama sambungkan generator fungsi dengan Osiloskop menggunakan kabel copling, atur pada Generator fungsi menggunakan sinus, segitiga atau kotak, atur semua frekuensi amplitudo yang terdapat pada tiap - tiap bagian, jangan lupa juga untuk mengatur frekuensi menggunakan berapa hz.
G.    PERAWATAN FUNCTION GENERATOR
Agar dalam penggunaan generator fungsi tidak merusak peralatan ada beberapa tips supaya tetap tahan lama:
·       Setelah alat selesai digunakan matikanlah jangan dibiarkan menyala.
·       Untuk kabelnya gulunglah dengan rapi.
·       Simpanlah Generator fungsi ditempat kering untuk menghindari berkaratnya bagian dalam generator fungsi , dan Hindarkan dari tempat – tempat yang berdebu.
H.    KESIMPULAN
1.     Bentuk isyarat yang dihasilkan adalah gelombanag sinus, segitiga, persegi dan pulsa.
2.     Semakin besar nilai tahanan pengatur frekuensi dari komponen luar menyebabkan frekuensi gelombang semakin tinggi dan semakin besar nilai kapasitansi kapasitor dari komponen luar mengakibatkan frekuensi semakin kecil, frekuensi generator fungsi yang dihasilkan 0.031 KHz sampai 200.256 KHz. Tegangan keluaran gelombang berbanding lurus terhadap nilai tahanan pengatur amplitudo.
3.     Ketelitian generator fungsi untuk setiap perubahan nilai tahanan pengatur frekuensi dan perubahan nilai kapasitansi kapasitor masing-masing adalah 99.99%, serta kestabilan generator fungsi terhadap perubahan nilai fekuensi dan tegangan keluar pada nilai tertentu berturut-turut adalah99.96% dan 100%, berarti kestabilan generator fungsi ini sangat tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar