Banjir
menyebabkan ibukota Jakarta lumpuh sehingga membuat wacana memindahkan ibukota
kembali terjadi. Pemikiran memindahkan ibukota dari Jakarta memang bukan hal
yang baru, bahkan rencana ini sudah bergulir sejak era Soekarno. Namun,
pemindahan ini pun timbul tenggelam. Berikut ini enam kota yang pernah
dimunculkan sebagai pengganti Jakarta.
Palangka
Raya, Kalimantan Tengah
Soekarno
sendiri pernah mengusulkan bahwa sebaiknya ibukota dipindahkan ke daerah ini
sekitar tahun 1950-an. Palangka Raya memiliki luas 2.678,51 km persedi dan jauh
lebih luas dari Jakarta yang luasnya hanya 661,52 km persegi. Adapun alasan
Soekarno memilih Palangka Raya karena secara geografis, letak kota ini tepat di
tengah Indonesia. Selain itu, Palangka Raya tidak berada di daerah tektonik
sehingga kondisi relatif aman dari bencana alam.
Jonggol, Bogor
Saat
era Soeharto, kecamatan Jonggol, kabupaten Bogor pernah diwacanakan sebagai
lokasi alternatif ibukota. Ratusan hektar lahan di kawasan ini dibebaskan oleh
sejumlah pengembang, salah satu PT. Bukit Jonggol Asri (BJA) yang saham
mayoritasnya milik Bambang Trihatmodjo, putra Soeharto. Sekitar 24 desa di tiga
kecematan itu akan disulap jadi kota metropolitan, namun entah kenapa rencana
itu terhenti. Kini ribuan hektar tanah yang dibebaskan itu menjadi hutan
ilalang dan Jonggol menjadi satu dari 40 kecamatan di Bogor yang tergolong
daerah tertinggal.
Purwokerto,
Jawa Tengah
Di
era Presiden SBY, staf khusus presiden bidang otonomi daerah, Velix Wanggai
pernah menyebut alasan mengapa Purwokerto dilirik jadi pengganti Jakarta.
Selain dinilai cukup bagus dari segi infrastruktur, kondisi iklimnya cukup
nyaman. Kawasan Baturaden diusulkan menjadi kantor presiden. Namun, lagi-lagi
dilupakan.
Lampung
Secara
demografi, Lampung lebih baik dibandingkan Palangka Raya, Kalimantan Tengah,
Jonggol, ataupun Banten. Karena itu Lampung pernah disebut sebagai ibukota
pengganti. Namun, hal ini hanya sebatas wacana saja.
Karawang
Wacana
pemindahan ibukota ke kota yang terkenal dengan berasnya ini sempat menguat
pada tahun 2010. BUpati Karawang saat itu, Dadang S. Muchtar, menyambut baik
usulan itu. Dia menyatakan akan mempersiapkan diri semaksimal mungkin. Dan
lagi-lagi, hal itu tenggelam.
Palembang
Sejumlah
sejarahwan, pekerja budaya, dan aktivis di Palembang pernah melemparkan isu
pemindahan ibukota Indonesia ke Palembang. Ada tiga alasan utama. Pertama,
Palembang merupakan salah satu kota tertua di Indonesia sehingga memiliki
sejarah kuat dengan perkembangan sejarah Nusantara. Kedua, Palembang merupakan
wilayah paling aman dari berbagai bencana alam. Ketiga, Palembang dikelilingi
oleh berbagai sumber energi maupun kebutuhan lainnya.
Entah
kali ini, wacana pemindahan ibukota negara RI akan dibawa kemana. Satu hal yang
pasti, jika benar-benar hendak dipindahkan, segala sesuatu harus dipersiapkan
lebih dahulu. Bagaimana mengatur tata kota yang sehat dan bersih, bagaimana
sistem ekonomi, bagaimana soal perdagangan, dan lain sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar