Dari
hasil diskusi POKJA PWLH banjarmasin yang menghadirkan Walhi, Kompas Borneo,
Lsm lainnya menyoroti mengenai pertambangan batubara khususnya di daerah
Kalimantan Selatan. perubahan alam KalSel sudah tersasa akibat dampak tambang
batu bara. kawasan daratan kalsel telah hancur, hutan gundul akibat penebangan
secara membabibuta, ditambah dengan penambangan yang tak terkendali.
Di
kawasan pertambangan PT Adaro terdapat beberapa tandon raksaas atau kawah bekas
tambang yang menyebabkan bumi menganga tak mungkin bisa direklamasi .
Kawasan Satui tempat operasi PT Arutmin
menyebabkan alam berganit menjadi hutan buatan hasil reboisasi dan
menghilangkan hutan alam penjaga lingkungan. yang paling parah, ratusan bahkan
ribuan hektar lahan bekas tambang yang dikelola masyarakat baik perusahaan
kecil atau individu, dimana mereka hanya mengambil batu bara dan dibiarkan
tanpa reklamasi. sekarang ini sungai martapura yang berhulu di pegunungan
Meratus telah berubah warna dan tingkat kekeruhannya akhibat partikel kaolin, lumpur
dan material lainnya. tambang batubara juga telah mengubah tingkat plusi udara
dan debu diberbagai wilayah kalsel. selain itu tambang telah melahirkan gas
metana yang berakibat meningkatkan tingkat keasaman tahanh disekitar tambang
sehingga kawasan tambang tidak subur dan cenderung gersang. keluhan lain yang
merisaukan akibat kegiatan tambang yaiut terjadinya pendangkalan sungai,
pencemaran air limbah dll, berikut beberapa dampak dari pertambangan batubara:
1. lubang tambang.
2. Air Asam tambang: mengandung loga berat yang berpotensi menimbulkan dampak lingkungan jangka panjang
3. Tailing: teiling mengandung logam-logam berat dalam kadar yang mengkhawatirkan seperti tembaga, timbal, merkuri, seng, arsen yang berbahaya bagi makhluk hidup.
4. Sludge: limbah cucian batubara yang ditampung dalam bak penampung yang juga mengandung logam berbahaya seperti boron, selenium dan nikel dll.
5. polusi udara: akibat dari flying ahses yang berbahaya bagi kesehatan penduduk dan menyebabkan infeksi saluran pernapasan.
1. lubang tambang.
2. Air Asam tambang: mengandung loga berat yang berpotensi menimbulkan dampak lingkungan jangka panjang
3. Tailing: teiling mengandung logam-logam berat dalam kadar yang mengkhawatirkan seperti tembaga, timbal, merkuri, seng, arsen yang berbahaya bagi makhluk hidup.
4. Sludge: limbah cucian batubara yang ditampung dalam bak penampung yang juga mengandung logam berbahaya seperti boron, selenium dan nikel dll.
5. polusi udara: akibat dari flying ahses yang berbahaya bagi kesehatan penduduk dan menyebabkan infeksi saluran pernapasan.
Reklamasi
reklamasi adalah kegiatan yang bertujuan
memperbaiki atau menata kegunaan lahan yang terganggu akibat kegiatan usaha
pertambangan, agar dapat berfungsi dan berdaya guna sesuai peruntukannya. agar
menghasilkan lingkunga ekosistem yang baik.
permasalahan yang perlu diperhatikan dalam penetapan rencana reklamasi meliputi:
* pengisian kembali bekas tambang, penebaran tanah pucuk dan penataan kembali lahan bekas tambang serta lahan bagi pertambangan yang kegiatannya tidak dilakukan pengisian kembali
* stabilitas jangka panjang, penampungan tailing, kestabilan lereng, dan permukaan timbunan, pengendalian erosi dan pengelolaan air.
* Keamanan tambang terbuka, longsoran, pengelolaan B3 dan bahaya radiasi
* Karakteristik kandungan bahan nutrien dan sifat beracun tailing atau limbah batuan yang dapat berpengaruh pada kegiatan revegatasi
* Pencegahan dan penanggulangan air asam tambang
* Penanganan potensi timbulnya gas metan dan emisinya dari tambang batubara.
* Penanganan bahan galian yang masih potensial dan bernilai ekonomi baik dalam kondisi in-sitiu, berupa tailing atau waste
* Rekonstruksi tanah
* Revegatasi
* Penanganan air asam tambang
* Pengaturan Drainase
permasalahan yang perlu diperhatikan dalam penetapan rencana reklamasi meliputi:
* pengisian kembali bekas tambang, penebaran tanah pucuk dan penataan kembali lahan bekas tambang serta lahan bagi pertambangan yang kegiatannya tidak dilakukan pengisian kembali
* stabilitas jangka panjang, penampungan tailing, kestabilan lereng, dan permukaan timbunan, pengendalian erosi dan pengelolaan air.
* Keamanan tambang terbuka, longsoran, pengelolaan B3 dan bahaya radiasi
* Karakteristik kandungan bahan nutrien dan sifat beracun tailing atau limbah batuan yang dapat berpengaruh pada kegiatan revegatasi
* Pencegahan dan penanggulangan air asam tambang
* Penanganan potensi timbulnya gas metan dan emisinya dari tambang batubara.
* Penanganan bahan galian yang masih potensial dan bernilai ekonomi baik dalam kondisi in-sitiu, berupa tailing atau waste
* Rekonstruksi tanah
* Revegatasi
* Penanganan air asam tambang
* Pengaturan Drainase
maaf semua tulisan ini akan berlanjut pada
edisi berikutnya, karena yang punya blog sudah ga kuat lagi mandangin monitor,
next time kita bicara solusi, wassalam…
next time kita bicara solusi, wassalam…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar