Senin, 12 November 2012

IPTEK LUAR ANGKASA


Ledakan Bintang Paling Menakjubkan di Luar Angkasa

Supernova adalah ledakan dari suatu bintang di galaksi yang memancarkan energi lebih banyak dari nova. Peristiwa supernova ini menandai berakhirnya riwayat suatu bintang. Bintang yang mengalami supernova akan tampak sangat cemerlang dan bahkan kecemerlangannya bisa mencapai ratusan juta kali cahaya bintang tersebut semula, beberapa minggu atau bulan sebelum suatu bintang mengalami supernova bintang tersebut akan melepaskan energi setara dengan energi matahari yang dilepaskan matahari seumur hidupnya, ledakan ini meruntuhkan sebagian besar material bintang pada kecepatan 30.000 km/s (10% kecepatan cahaya)dan melepaskan gelombang kejut yang mampu memusnahkan medium antarbintang.
Nah berikut ini ada beberpa ledakan bintang paling Menakjubkan:

Garis X-ray Di Supernova Tycho
Gambar ini berasal dari Observasi Chandra yang sangat mendalam dari sisa – sisa super Tycho. X-ray bertenaga rendah (warna merah) memperluas puing – puing ledakan. Sedangkan X-ray warna Biru menunjukkan gelombang ledakan. Supernova seperti ini tidak pernah dilihat sebelumnya.

Supernova Casseopia A
Gambar ini menyajikan komposit sinar-X dari Chandra (merah, hijau, dan biru) dan data optik dari Hubble (emas) dari Cassiopeia A, sisa-sisa bintang raksasa yang meledak dalam supernova. Inset: Sebuah guntingan dari interior bintang neutron, dimana kepadatan meningkat dari kerak (oranye) ke inti (merah) dan akhirnya ke wilayah di mana “superfluida” ada (bola merah dalam).

Bukti Keberadaan Black Hole
Gambar Komposit menunjukkan supernova dalam galaksi M100 yang mungkin mengandung lubang hitam termuda yang dikenal di lingkungan kosmik kita. Lubang hitam akan menjadi sekitar 30 tahun dan lahir dari SN1976C supernova.

Bintang Meledak Menjadi Debu
Saat meneliti langit menggunakan teleskop, astronom Universitas Ohio State menemukan sebuah bintang sangat besar yang meledak menjadi debu. Kejadian ini membuktikan bahwa ada bintang yang sangat terang di luar galaksi kita.

Supernova Sharpnell di Dalam Meteroit
Gambar ini menggabungkan data yang diambil dalam sinar-X. Nicolas Dhaupas, dai Univeritas Chicago, telah menganalisa kejadian ini dan memperkirakan bintang ini sudah berumur 4,5 miliar tahun.

Bintang Baru Terbentuk
Dalam gambar ini terlihat, partikel – partikel gas dari bintang yang sudah meledak, kembali bersatu membentuk sebuah bintang yang baru.

Inti Bintang Yang Hilang
Gambar ini diambil teleskop Hubble Tahun 2004, dan ada keanehan, yaitu bintang ini tidak memiliki Inti sehinggan berbentuk seperti cincin

Meledaknya Perut Sebuah Bintang
Team Astronomi dari Universitas Collorado meneliti hubungan antara bintang yang berbentuk cincin dengan Supernova 1987A.

 Bintang Melepas Peluru Kosmik
Dalam gambar dapat dilihat ada peluru kosmis terlepas dari sebuah bintang meledak.

Bangkai Bintang Terkena angin
Sebuah gambar baru dari sinar-X Chandra NASA Observatory dan Spitzer Space Telescope menunjukkan berdebu sisa-sisa bintang runtuh. Gambar komposit G54.1 0,3 menunjukkan sinar-X dari Chandra dengan warna biru, dan data dari Spitzer dalam warna hijau (panjang gelombang lebih pendek inframerah) dan merah-kuning (lagi panjang gelombang inframerah). Para ilmuwan berpikir bahwa pulsar (sumber putih di tengah) sedang mengirim dari angin yang memanas sisa debu supernova.

Perbandingan Dua Ledakan
Perbedaan kedua gambar yaitu. Gambar kiri ledakan bintang besar, dan gambar kanan ledakan bintang kecil. Ledakan bintang kecil lebih simetris, sedangkan ledakan bintang besar tidak simetris (asimetris).

Sumber : http://palingseru.com/9682/ledakan-bintang-paling-menakjubkan-di-luar-angkasa

Minggu, 11 November 2012

Pembangkit Listrik Tenaga Angin Di Indonesia



Pembangkit Listrik Tenaga Angin Di Indonesia

Angin adalah salah satu bentuk energi yang tersedia di alam, Pembangkit Listrik Tenaga Angin mengkonversikan energi angin menjadi energi listrik dengan menggunakan turbin angin atau kincir angin. Cara kerjanya cukup sederhana, energi angin yang memutar turbin angin, diteruskan untuk memutar rotor pada generator dibagian belakang turbin angin, sehingga akan menghasilkan energi listrik. Energi Listrik ini biasanya akan disimpan kedalam baterai sebelum dapat dimanfaatkan. Secara sederhana sketsa kincir angin adalah sebagai berikut :
sumber : http://www.kincirangin.info/plta-gbr.php
Indonesia, negara kepulauan yang 2/3 wilayahnya adalah lautan dan mempunyai garis pantai terpanjang di dunia yaitu ± 80.791,42 Km merupakan wilayah potensial untuk pengembangan pembanglit listrik tenaga angin, namun sayang potensi ini nampaknya belum dilirik oleh pemerintah. Sungguh ironis, disaat Indonesia menjadi tuan rumah konfrensi dunia mengenai pemanasan global di Nusa Dua, Bali pada akhir tahun 2007, pemerintah justru akan membangun pembangkit listrik berbahan bakar batubara yang merupakan penyebab nomor 1 pemanasan global.
Syarat – syarat dan kondisi angin yang dapat digunakan untuk menghasilkan energi listrik dapat dilihat pada tabel berikut.
Angin kelas 3 adalah batas minimum dan angin kelas 8 adalah batas maksimum energi angin yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik.
Pemanfaatan energi angin merupakan pemanfaatan energi terbarukan yang paling berkembang saat ini. Berdasarkan data dari WWEA (World Wind Energy Association), sampai dengan tahun 2007 perkiraan energi listrik yang dihasilkan oleh turbin angin mencapai 93.85 GigaWatts, menghasilkan lebih dari 1% dari total kelistrikan secara global. Amerika, Spanyol dan China merupakan negara terdepan dalam pemanfaatan energi angin. Diharapkan pada tahun 2010 total kapasitas pembangkit listrik tenaga angin secara glogal mencapai 170 GigaWatt.
Di tengah potensi angin melimpah di kawasan pesisir Indonesia, total kapasitas terpasang dalam sistem konversi energi angin saat ini kurang dari 800 kilowatt. Di seluruh Indonesia, lima unit kincir angin pembangkit berkapasitas masing-masing 80 kilowatt (kW) sudah dibangun. Tahun 2007, tujuh unit dengan kapasitas sama menyusul dibangun di empat lokasi, masing-masing di Pulau Selayar tiga unit, Sulawesi Utara dua unit, dan Nusa Penida, Bali, serta Bangka Belitung, masing-masing satu unit. Mengacu pada kebijakan energi nasional, maka pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) ditargetkan mencapai 250 megawatt (MW) pada tahun 2025.
sumber :
http://renewableenergyindonesia.wordpress.com/
http://www.kincirangin.info
Indrawan said, April 7, 2008 @ 4:13 am PLTB (pembangkit listrik tenaga bayu) saat ini cukup menjadi primadona di dunia barat dikarenakan potensi angin yang mereka miliki (daerah sub tropis) sangat besar. Berangsur-angsur tapi pasti, PLTN mulai diganti dengan penggunaan PLTB ataupun pembangkit renewable lainnya. Perlu diingat di lokasi-lokasi tersebut size kapasitas PLTB mereka sudah besar – besar (Min 1 MW). PLTB ukuran kecil seperti di Nusa penida dengan kapasitas 80 kW sangat teramat jarang sekarang ini. Untuk di Indonesia, dengan iklim tropisnya mungkin akan cukup sulit untuk menemukan daerah dengan potensi angin (distribusi anginnya)yang konstan/baik. Ada beberapa daerah di Indonesia yang katanya memiliki kecepatan angin cukup tinggi (gust wind) berdasarkan survei yang dilakukan selama 3 bulan, tapi hal ini tidak berguna bagi PLTB bila kecepatan angin itu hanya cuma bertahan beberapa menit/detik saja dan kemudian hilang. Perlu adanya survei/studi berkesinambungan yang memerlukan data selama minimal satu tahun untuk mevalidasi potensi angin didaerah tersebut. Rata-rata PLTB yang dijual di pasaran untuk kapasitas kecil (kurang dari 100 kW), cut in dan cut out mereka adalah 3 dan 25 m/s dengan kecepatan optimumnya adalah 12 m/s. Didunia saat ini banyak ditemukan PLTB stand alone yang beredar dipasaran (utk ukuran 10 kW). Penggunanya adalah daerah-daerah terpencil yang tidak tersentuh oleh ataupun terlalu mahal untuk dihubungkan oleh grid. Kebanyakan dari mereka tidak pure hanya menggunakan PLTB tapi juga menggunakan PV. Selain karena disebabkan kebutuhan listrik yang cukup besar juga disertai dengan diversikasi energi apabila tiba-tiba tidak terdapat angin yang cukup. Untuk memenuhi kebutuhan listrik di Indonesia saat ini untuk daerah-daerah terpecil seperti di kepulauan-kepulauan, diperlukan hybrid system antara potensi renewable energy yang ada dilokasi (seperti PLTB-PV-baterai, PV-PLTMH-Fuel Cell, dll). Akan tetapi perlu menjadi catatan, semua teknologi untuk penggunaan energi-energi tersebut masih cukup mahal bila dilihat dari kelayakan ekonominya terutama FC dan PV. Sekedar untuk info apabila ada yang tertarik untuk mengembangkan potensi renewable energy didaerahnya, anda bisa menggunakan standar IEC 62257 sebagai guidelines anda. Semoga info ini dapat membantu pengembangan renewable energy di Indonesia. Apabila ada kata-kata yang salah, saya mohon maaf dan tolong dikoreksi. Terima kasih

sumber : http://nugrohoadi.wordpress.com/2008/05/03/pembangkit-listrik-tenaga-angin-di-indonesia/